Siapa
yang tak kenal dengan fisika. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
sifat dan gejala yang terjadi di alam, bahkan disebut ilmu dari segala ilmu. Pelajaran
yang dianggap sulit ini mempelajari tentang hitung menghitung dan bermain dengan logika. Di balik kesulitan
itu, pembelajaran fisika sangat berharga dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai
contoh dalam dunia kesehatan, kesehatan sendiri sangat penting dan berharga
dalam kehidupan manusia. Setiap manusia
pasti ingin hidup sehat, sehat dalam jasmani maupun sehat dalam rohani. Namun, tanpa
kita sadari kesehatan yang kita inginkan pasti berhubungan dengan ilmu fisika.
Ilmu Fisika tidak pernah lepas dalam
dunia kesehatan. Sejak zaman dahulu penerapan ilmu-ilmu fisika dalam dunia
kesehatan sudah dimulai. Banyak para ahli mengungkapkan tentang gejala-gejala
dalam dunia kesehatan dengan menggunakan pembelajaran fisika. Sebagai contoh
ilmu fisika telah berperan penting dalam mendiagnosis berbagai penyakit
termasuk penyakit yang mematikan. Di dalam perkembangan teknologi sekarang ini,
dunia kesehatan telah memanfaatkan perkembangan teknologi yang menggunakan ilmu
fisika untuk meningkatkan ketelitian dan kepekaan.
Bahkan dalam Jurusan Ilmu Fisika,
kini tedapat program studi yang secara khusus membahas bidang kesehatan yang
biasa dikenal dengan biofisika dan fisika medis. Biofisika adalah ilmu yang
mempelajari tentang fenomena biologis dengan menggunakan metode-metode dan
konsep-konsep serta teknik-teknik fisika. Biofisika sangat bergantung pada
teknik-teknik dalam fisika tetapi lebih memfokuskan masalah-masalah biologis. Fisika medis adalah ilmu yang
mempelajari aplikasi ilmu fisika dalam bidang medis. Dua kajian utamanya
adalah aplikasi fisika dengan memahami
fungsi tubuh manusia dalam keadaan sehat atau sakit dan aplikasi fisika untuk alat
bantu pada kebutuhan medis. Aplikasi ini menyangkut teknologi pendukung
diagnosis dan terapi pada manusia. Fisika medis banyak berperan penting dalam pemanfaatan radiasi nuklir dalam bidang
kesehatan yaitu bidang radioterapi dan kedokteran nuklir. Dengan demikian,
tenaga fisika medis di rumah sakit tidak jauh dari lulusan fisika nuklir atau
radiasi.
Dengan
adanya ilmu khusus yang mempelajari ilmu fisika di dalam dunia kesehatan, para
ahli dalam bidang kesehatan dan fisikawan selalu mencari dan mempelajari ilmu fisika
yang berkaitan dengan dunia kesehatan. Mereka mempunyai peran yang sangat
penting di dalam dunia kesehatan di antaranya dalam hal pengukuran. Seperti contoh
pengukuran berat badan, temperatur, tekanan darah, denyut jantung, denyut
aliran darah, dan lain-lain. Pengukuran ini dilakukan berulang-ulang utuk
dapat menghasilkan pengukuran yang
akurat. Hasil pengukuran ini menentukan diagnosa yang diderita oleh pasien.
Tidak
hanya itu, para fisikawan pun berperan penting dalam model dan simulasi. Hal
ini dilakukan untuk membuat inovasi-inovasi terbaru dalam penelitian. Dengan
menguji percobaannya kepada mahluk hidup maka dibuatlah sistem simulasi dan
model yang menggunakan software komputer. Pemodelan ini berfungsi untuk
memprediksi suatu proses yang sulit diprediksi oleh para dokter. Selain itu,
mereka juga berperan dalam dunia pengobatan. Di zaman sekarang ini banyak
pengobatan yang menggunakan medan listrik sebagai contoh pengobatan kanker.
Para fisikawan berperan dalam bidang penelitiannya.
Peralatan kesehatan juga sangat
berhubungan erat dengan ilmu fisika dan perkembangan teknologi karena sebagian
besar prinsip kerjanya menggunakan konsep fisika yang diaplikasikan pada sebuah
alat kesehatan yang berteknologi. Aplikasi-aplikasi tersebut berperan dalam
dunia kesehatan maupun kedokteran. Contoh nya aplikasi teknik nuklir, aplikasi
ini menggunakan teknik nuklir dan radiasi sebagai bahan dasarnya. Radiasi ini
dapat digunakan untuk penyinaran langsung seperti radioterapi. Pemancarannya
dapat mendeteksi tubuh secara tepat dengan hasil yang akurat sehingga
bermanfaat dalam studi metabolisme, serta teknik pelacakan dan
penatahan berbagai organ tubuh tanpa harus melakukan pembedahan.
Radiasi juga dapat digunakan di dalam
bidang kedokteran yaitu kedokteran nuklir. Radiasi ini berfungsi untuk
mendiagnosa, terapi, dan penelitian kedokteran. Pemeriksaan kedokteran nuklir
banyak membantu dalam mendiagnosis berbagai penyakit yaitu penyakit jantung
koroner, penyakit kelenjar gondok, gangguan fungsi ginjal, menentukan tahapan
penyakit kanker dengan mendeteksi penyebarannya pada tulang, dan mendeteksi
pendarahan pada saluran pencernaan makanan serta menentukan lokasinya.
Semua itu pasti dilakukan dengan
alat kedokteran. Alat kedokteran yang digunakan pun harus harus steril. Banyak
di antaranya yang tidak tahan terhadap panas, sehingga tidak bisa disterilkan
dengan uap air panas atau dipanaskan. Demikian pula sterilisasi dengan gas
etilen oksida atau bahan kimia lain, hal itu dapat menimbulkan residu yang membahayakan
kesehatan. Satu-satunya cara adalah sterilisasi dengan radiasi, dengan sinar
gamma, dan Co-60 yang dapat memberikan hasil yang memuaskan. Sterilisasi dengan
cara tersebut sangat efektif, bersih, dan praktis serta biayanya sangat murah.
Tidak hanya mengaplikasikan dengan
menggunakan radiasi, para fisikawan juga mengaplikasikan bunyi atau suara dalam
dunia kesehataan maupun kedokteran. Para fisikawan mencoba memanfaatkan gelombang
bunyi pada bidang kedokteran. Pada bidang kedokteran gelombang bunyi diaplikasikan
melalui alat USG (Ultrasonografi). Sebagai contoh, scaning ultrasonic
dilakukan dengan menggerak-gerakan di sekitar kulit perut Ibu yang hamil akan
menampilkan gambar sebuah janin di layar monitor. Dengan
mengamati gambar janin, dokter dapat memonitor pertumbuhan, perkembangan, dan
kesehatan janin. Teknik scanning
ultrasonic juga digunakan untuk memeriksa hati dan otak. Pembuatan
perangkat ultrasound untuk
menghilangkan jaringan otak yang rusak tanpa harus melakukan operasi bedah otak
yang terlalu beresiko.
Dari
pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika dapat
bermanfaat dalam dunia kesehatan. Pembelajaran Fisika dapat pula diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan fisik dan biologis manusia.
0 komentar:
Posting Komentar