Senin, 11 Mei 2015

 
Siapa sih yang tak kenal fisika? fisika banyak di kenal orang dengan ilmu yang sulit dimengerti namun ternyata fisika memiliki prospek kerja yag banyak. apa aja sih? yuk kita sharing tentang prospek kerja fisika.


Di fisika murni sendiri bidang fisika di bagi menjadi 5 bidang yaitu teori, astronomi, material, instrumentasi, dan geofisika. Jurusan Fisika tidak selalu menjadi dosen, atau kerjaan yang berhubungan dengan pendidikan jika anda tidak berminat ber-career di academic.
JIka anda memilih program study Instrumentasi, setelah lulus anda bisa bekerja di bidang Instrumentasi & control di perusahaan2 seperti Foxboro, Yokogawa, ABB, dan perusahaan2 yang mensupply peralat2an untuk factory automation atau process automation, atau kontraktor2 seperti Toyo, Rekayasa Industry, IKPT, dll. Sedangkan jika anda tertarik bekerja di pabrik2. anda bisa menjadi instrumentasi engineer, seperti pabrik kimia, oil dan gas, pupuk, petrokimia, dll. Sedangkan jika anda ambil jurusan Geofisika, anda bisa bekerja di perusahaan Minyak atau perusahaan konsultan yang mengolah data2 seismic. Begitu juga jika anda ambil program study Material science, anda bisa bekerja di bidang anda. Jadi semuanya tergantung minat anda.Untuk program pendidikan di jurusan fisika, pada umumnya kurikulumnya tidak dituntut untuk menyiapkan mahasiswa ke dunia kerja dengan profesi yang pasti. Melainkan, jurusan fisika mengajarkan sekelompok ilmu/keterampilan/ skill/knowledge. Jadi jurusan fisika itu tipenya 'keilmuan'. Sifat seperti ini sebenarnya bukan monopoli jurusan fisika: Jurusan semacam sastra, ilmu politik, ilmu ekonomi, bahkan ilmu komputer (pure Computer Science yang kental matematikanya) juga bersifat seperti ini.

Jurusan semacam kedokteran, teknik, ilmu pertanian, akuntansi, informatika (Software Engineering) : program pendidikannya memang diarahkan untuk ke jalur profesi, jadi tipenya 'keprofesian' .

Pada praktek implemetasi kurikulumnya, di tiap universitas, ada overlap antara 'keilmuan' dengan 'keprofesian' , namun kadarnya berbeda-beda. Beberapa jurusan fisika di Indonesia membuka jalur peminatan yang mengarah ke profesi seperti fisika medis, geofisika eksplorasi, instrumentasi, untuk menambah kadar 'keprofesian' dalam program pendidikannya. Jadi masuk ke jurusan fisika tidak berarti hilang sama sekali kesempatan untuk berkonsentrasi ke program pendidikan yang mengarah ke profesi.

nih ada beberapa contoh prospek kerja di bidang fisika :
Instrumentasi dan Kontrol = otomatis kita kerja di perusahaan-perusaha an yang berkaitan dengan instrumentasi, karena semua perusahaan butuh orang instrumentasi.
Material = Banyak perusahaan-perusaha an multinasional yang mencari orang-orang material, dan di luar negeri Fisika Material sangat diminati.
Fisika Bumi =  perusahaan oil and gas multinasional bakalan mencari orang-orang fisika bumi.
Komputasi = Banyak orang fisika yang ditarik untuk bekerja di perusahaan-perusaha an pembuatan software sekelas IBM.
Nuklir = Bekerja di perusahaan pembuatan nuklir power plant (Toshiba, Mitsubishi, Siemens, lembaga penelitian di dunia, dll).
Biofisika = Bekerja di perusahaan pembuatan alat-alat kedokteran, rumah sakit, atau peneliti.
Theory = Bekerja di lembaga-lembaga penelitian.

Selain itu, mahasiswa Fisika dituntut untuk paham paling tidak tentang instrumentasi kontrol dan komputasi. sehingga tidak hanya menguasai satu bidang saja, namun menguasai dan mngenal bidang fisika lainnya.
untuk teman-teman fisikawan yang masih bingung dan galau tentang prospek kerja fisika jangan bingung lagi karena ternyata banyak sekali proskpek kerja di bidang fisika, tinggal kita yang harus tetap berusaha menjadi yang paling baik dan jangan lupa berdoa agar menjadi sukses. Semangat!








Tata surya merupakan kumpulan benda-benda langit yang terdiri atas matahari dan semua objek yang terikat dalam gaya grafitasi termasuk di dalamnya adalah delapan planet dengan orbit berbentuk elips dan jutaan benda langit lainya seperti metor, komet, asteroid dan satelit. Peredaran benda langir dalam mengitari matahari disebut dengan nama revolusi dn garis edarnya disebut dengan orbit. Selain berevolusi benda-benda langit juga berputar pada porosnya yang disebut dengan rotasi.
Tata surya terbagi atas : 
Matahari, Empat planet bagian dalam (Merkurius, Venus, Bumi, Mars), sabuk Asteroid, Empat planet bagian luar (Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus), dan dibagian terluar (Sabuk Kuiper dan Piringan Tersebar).
Berdasarkan jaraknya dari matahari kedelapan planet tata surya sebagai berikut :
Merkurius (57,9 juta km). Venus (108 juta km). Bumi (150 juta km). Mars (228 juta km). Yupiter (779 juta km). Saturnus (1.430 juta km). Uranus (2.880 juta km) dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008 silam ada sekitar 5 objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil (kecuali Ceres). Dan Pluto (5.906 juta km) yang dulunya di klasifikasikan sebagai planet kesembilan.
Enam dari kedelapan planet dan tiga dari lima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami, masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri debu dan partikel lain.
Asal usul tata surya
            Banyak jawaban-jawaban yang dilontarkan dari para ahli tentang tata surya namun masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan lagi kebenaranya. Telah dikemukakan beberapa teori/pendapat dari para ahli diantaranya:
Hipotesis Nebula
            Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (pada tahun 1734) yang kemudian disempurnakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775 dan dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796 secara independen,menyebutkan bahwa pada tahap awal tata surya masih berupa kabut raksaksa, kabut yang terbentuk dari tiga unsur yaitu debu, es dan gas (sebagian besar hydrogen) yang disebut nebula.
Gaya gravitasi yang menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas dan akhirnya terjadilah bintang raksaksa (matahri). Matahari kemudian menyusut dan berputar semakin cepat hingga cincin-cincin gas terlontar ke sekeliling matahari dan akhirnya gas-gas itu memadat seiring dengan penurunan suhunya kemudian terbentuklah sebuah planet-planet (luar dan dalam).
Hipotesis Planetisimal
                Teori yang dikemukakan oleh astronom bernama Forest Ray Moulton dan seorang geolog bernama Thomas C. Chamberlin dari Universitas Cicago tentang terbentuknya tata surya adalah bahwa suatu ketika sebuah bintang melintasi ruang angkasa dengan cepat dan berada dekat sekali dengan matahari. Daya tarik bintang tersebut sangat besar menyebabkan daya pasang dibagian gas matahari mengakibatkan masa gas terlempar dari matahari dan mulai mengorbit karena daya tarik matahari masa gas tersebut tertahan dan bergerak mengelilinginya. Kemudian masa gas tersebut menjadi dingin dan memadat dan dari situlah planet-planet terbentuk termasuk di dalamnya adalah bumi.
Hipotesis Pasang Surut Bintang
            Teori yang dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917 planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari,keadaan yang hampir berdekatan mengakibatkan tertariknya sejumlah materi yang cukup besar dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama keduanya, yang kemudian terkondensasi menjadi planet. Namun astronom bernama Henry Norris Russell mengemukakan keberatanya pada teori ini karena menurutnya hampir tidak mungkin akan terjadinya tabrakan sedemikian itu.
Hipotesis Kondensasi
            Menjelaskan bahwa terbentuknya dari bola kabut raksaksa yang berputar membentuk cakram raksaksa, teori ini dikemukakan oleh astronom dari belanda bernama G.P Kuiper pada tahun 1950.
Hipotesis Bintang Kembar
            Pada tahun 1956 seorang bernama Fred Hoyle mengemukakan bahwa dahulunya tata surya merupakan dua bintang yang kembar dan salah satunya meledak kemudian meninggalkan serpihan-serpihan kecil yang terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
Anggota tata surya 


1.       Pengertian Metode Pembelajaran Problem Solving
Metode pembelajaran problem solving adalah cara mengajar yang dilakukan dengan cara melatih para murid menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama – sama (Alipandie, 1984:105). Sedangkan menurut Purwanto (1999:17), Problem solving adalah suatu proses dengan menggunakan strategi, cara, atau teknik tertentu untuk menghadapi situasi baru, agar keadaan tersebut dapat dilalui sesuai keinginan yang ditetapkan. Selain itu Zoler (Sutaji, 2002:17) menyatakan bahwa pengajaran dimulai dengan pertanyaan – pertanyaan yang mengarahkan kepada konsep, prinsip, dan hukum, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan memecahkan masalah disebut sebagai pengajaran yang menerapkan metode pemecahan masalah. Dengan demikian problem solving adalah suatu metode pembelajaran yang mengaktifkan siswa dan dapat melatih siswa untuk menghadapi berbagai masalah dan dapat mencari pemecahan masalah atau solusi dari permasalahan itu.






            Siapa yang tak kenal dengan fisika. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat dan gejala yang terjadi di alam, bahkan disebut ilmu dari segala ilmu. Pelajaran yang  dianggap sulit ini mempelajari  tentang hitung menghitung  dan bermain dengan logika. Di balik kesulitan itu, pembelajaran fisika sangat berharga dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh dalam dunia kesehatan, kesehatan sendiri sangat penting dan berharga dalam kehidupan manusia.  Setiap manusia pasti ingin hidup sehat, sehat dalam jasmani maupun sehat dalam rohani. Namun, tanpa kita sadari kesehatan yang kita inginkan pasti berhubungan dengan ilmu fisika.
            Ilmu Fisika tidak pernah lepas dalam dunia kesehatan. Sejak zaman dahulu penerapan ilmu-ilmu fisika dalam dunia kesehatan sudah dimulai. Banyak para ahli mengungkapkan tentang gejala-gejala dalam dunia kesehatan dengan menggunakan pembelajaran fisika. Sebagai contoh ilmu fisika telah berperan penting dalam mendiagnosis berbagai penyakit termasuk penyakit yang mematikan. Di dalam perkembangan teknologi sekarang ini, dunia kesehatan telah memanfaatkan perkembangan teknologi yang menggunakan ilmu fisika untuk meningkatkan ketelitian dan kepekaan.
            Bahkan dalam Jurusan Ilmu Fisika, kini tedapat program studi yang secara khusus membahas bidang kesehatan yang biasa dikenal dengan biofisika dan fisika medis. Biofisika adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena biologis dengan menggunakan metode-metode dan konsep-konsep serta teknik-teknik fisika. Biofisika sangat bergantung pada teknik-teknik dalam fisika tetapi lebih memfokuskan masalah-masalah biologis. Fisika medis adalah ilmu yang mempelajari aplikasi ilmu fisika dalam bidang medis. Dua kajian utamanya adalah  aplikasi fisika dengan memahami fungsi tubuh manusia dalam keadaan sehat atau sakit dan aplikasi fisika untuk alat bantu pada kebutuhan medis. Aplikasi ini menyangkut teknologi pendukung diagnosis dan terapi pada manusia. Fisika medis banyak berperan penting  dalam pemanfaatan radiasi nuklir dalam bidang kesehatan yaitu bidang radioterapi dan kedokteran nuklir. Dengan demikian, tenaga fisika medis di rumah sakit tidak jauh dari lulusan fisika nuklir atau radiasi.
Dengan adanya ilmu khusus yang mempelajari ilmu fisika di dalam dunia kesehatan, para ahli dalam bidang kesehatan dan fisikawan  selalu mencari dan mempelajari ilmu fisika yang berkaitan dengan dunia kesehatan. Mereka mempunyai peran yang sangat penting di dalam dunia kesehatan di antaranya dalam hal pengukuran. Seperti contoh pengukuran berat badan, temperatur, tekanan darah, denyut jantung, denyut aliran darah, dan lain-lain. Pengukuran ini dilakukan berulang-ulang utuk dapat  menghasilkan pengukuran yang akurat. Hasil pengukuran ini menentukan diagnosa yang diderita oleh pasien.
Tidak hanya itu, para fisikawan pun berperan penting dalam model dan simulasi. Hal ini dilakukan untuk membuat inovasi-inovasi terbaru dalam penelitian. Dengan menguji percobaannya kepada mahluk hidup maka dibuatlah sistem simulasi dan model yang menggunakan software komputer. Pemodelan ini berfungsi untuk memprediksi suatu proses yang sulit diprediksi oleh para dokter. Selain itu, mereka juga berperan dalam dunia pengobatan. Di zaman sekarang ini banyak pengobatan yang menggunakan medan listrik sebagai contoh pengobatan kanker. Para fisikawan berperan dalam bidang penelitiannya.
            Peralatan kesehatan juga sangat berhubungan erat dengan ilmu fisika dan perkembangan teknologi karena sebagian besar prinsip kerjanya menggunakan konsep fisika yang diaplikasikan pada sebuah alat kesehatan yang berteknologi. Aplikasi-aplikasi tersebut berperan dalam dunia kesehatan maupun kedokteran. Contoh nya aplikasi teknik nuklir, aplikasi ini menggunakan teknik nuklir dan radiasi sebagai bahan dasarnya. Radiasi ini dapat digunakan untuk penyinaran langsung seperti radioterapi. Pemancarannya dapat mendeteksi tubuh secara tepat dengan hasil yang akurat sehingga bermanfaat dalam studi metabolisme, serta teknik pelacakan dan penatahan berbagai organ tubuh tanpa harus melakukan pembedahan.
            Radiasi juga dapat digunakan di dalam bidang kedokteran yaitu kedokteran nuklir. Radiasi ini berfungsi untuk mendiagnosa, terapi, dan penelitian kedokteran. Pemeriksaan kedokteran nuklir banyak membantu dalam mendiagnosis berbagai penyakit yaitu penyakit jantung koroner, penyakit kelenjar gondok, gangguan fungsi ginjal, menentukan tahapan penyakit kanker dengan mendeteksi penyebarannya pada tulang, dan mendeteksi pendarahan pada saluran pencernaan makanan serta menentukan lokasinya.
            Semua itu pasti dilakukan dengan alat kedokteran. Alat kedokteran yang digunakan pun harus harus steril. Banyak di antaranya yang tidak tahan terhadap panas, sehingga tidak bisa disterilkan dengan uap air panas atau dipanaskan. Demikian pula sterilisasi dengan gas etilen oksida atau bahan kimia lain, hal itu  dapat menimbulkan residu yang membahayakan kesehatan. Satu-satunya cara adalah sterilisasi dengan radiasi, dengan sinar gamma, dan Co-60 yang dapat memberikan hasil yang memuaskan. Sterilisasi dengan cara tersebut sangat efektif, bersih, dan praktis serta biayanya sangat murah.
            Tidak hanya mengaplikasikan dengan menggunakan radiasi, para fisikawan juga mengaplikasikan bunyi atau suara dalam dunia kesehataan maupun kedokteran. Para fisikawan mencoba memanfaatkan gelombang bunyi pada bidang kedokteran. Pada bidang kedokteran gelombang bunyi diaplikasikan melalui alat USG (Ultrasonografi). Sebagai contoh, scaning ultrasonic dilakukan dengan menggerak-gerakan di sekitar kulit perut Ibu yang hamil akan menampilkan gambar sebuah janin di layar monitor. Dengan mengamati gambar janin, dokter dapat memonitor pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan janin. Teknik scanning ultrasonic juga digunakan untuk memeriksa hati dan otak. Pembuatan perangkat ultrasound untuk menghilangkan jaringan otak yang rusak tanpa harus melakukan operasi bedah otak yang terlalu beresiko.
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika dapat bermanfaat dalam dunia kesehatan. Pembelajaran Fisika dapat pula diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan fisik dan biologis manusia.
Percayakah kamu bahwa kita tidak dapat hidup tanpa adanya getaran dan gelombang? Bukankah yang mengakibatkan manusia tidak dapat hidup seandainya manusia tidak makan, minum dan tidak bernafas. Lalu bukan karena gelombang dan getaran? Alasan tersebut memang benar namun bagaimana sumber makanan ada, air dapat dimasak, mata dapat melihat, telinga dapat mendengar, atau bagaimana tumbuhan dapat melepaskan oksigennya ke udara. Semua kejadian ini memerlukan energi. Energi dapat berubah bentuk atau dapat mengalir ke tempat lain karena adanya getaran dan gelombang. Gelombang merupakan peristiwa merambatnya energi akibat getaran  partikel atau benda. Akibat getaran pertama tadi, energi dapat merambat. Energi digunakan untuk berbagai keperluan, contoh telinga dapat mendengar karena sumber bunyi menggetarkan molekul-molekul udara danterus merambat sehingga molekul-molekul udara di sekitar telinga ikut bergetar dan menggetarkan gendang telinga. Lalu, syaraf dalam tubuh menyampaikan informasi tentang gelombang tersebut ke dalam otak dan otak kita. Untuk lebih jelasnya yuk kita baca artikel singkat ini tentang gejala dan ciri-ciri gelombang....



Jika batu dijatuhkan ke kolam maka akan terlihat suatu pola lingkaran yang semakin membesar pada permukaan air kolam sebelum akhirnya menghilang. Itu adalah pola gelombang permukaan air. Sekilas tampak bahwa titik tengah pola lingkaran bergerak ke tepi seiring melebarnya ukuran lingkaran. Sebenarnya tidak demikian. Jika diletakkan botol diatas permukaan air yang beriak, botol itu hanya bergerak naik turun, tidak bergerak ke tepi pola gelombang permukaan air itu.
 

Gambar 1.1 Botol yang diletakkan diatas permukaan air yang beriak.




Apakah gelombang itu? Gelombang terjadi karena adanya usikan atau gangguan yang merambat. Usikan merupakan salah satu bentuk energi. Jadi, gelombang merupakan peristiwa rambatan pemindahan energi akibat adanya getaran dari partikel atau benda tanpa diikuti pemindahan massa medium.